Penyelenggaraan pendidikan di sekolah dilakukan melalui proses belajar mengajar. Di dalam pelaksanaannya tidak selalu berjalan denganbaik, karena sering terdapat hambatan. Namun hambatan itu masih dapat diatasi apabila dalam proses belajar mengajar dilakukan dengan disiplin.Tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajarandinyatakan dengan prestasi belajarnya. Prestasi belajar dimaksudkan sebagai tingkat keberhasilan belajar yang dinyatakan dalam bentuk skor,setelah seseorang melakukan proses belajar. Prestasi yang dicapai siswamemberikan gambaran tentang posisi tingkat keberhasilan dirinya dibandingkan dengan siswa lain.
Untuk mengetahui bahwa seseorang telah mengalami proses belajar dan telah mengalami perubahan-perubahan baik perubahan dalam memiliki pengetahuan, keterampilan, ataupun sikap maka dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Prestasi belajar dapat menunjukkan tingkat keberhasilan seseorang setelah melakukan proses belajar dalam melakukan perubahan dan perkembangannya. Hal ini disebabkan prestasi belajar merupakan hasil penilaian atas kemampuan, kecakapan, keterampilan-keterampilan tertentu yang dipelajari selama masa belajar.
"Keberhasilan siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal". Faktor internal berasal dari dalam diri sendiri, sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri siswa. Faktor yang berasal dari luar meliputi faktor-faktor yang berhubungan dengan lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat serta lingkungan keluarga. Sedangkan faktor yang timbul dari dalam diri siswa berupa faktor biologis seperti faktor kesehatan misalnya cacat mental. Sedangkan faktor psikologisnya seperti kecerdasan, bakat, minat, perhatian serta motivasi belajar siswa. Pada umumnya seorang siswa dalam proses pembelajaran akan dilakukan pada suatu kelas dari pagi sampai siang secara rutin. Setiap pergantian jam pelajaran, seorang siswa menunggu guru yang akan mengajarnya dengan masih tetap berada di ruangan tersebut. Seringkali ada siswa yang merasa bosan dengan suasana kelasnya kemudian ada yang keluar baik ke kamar kecil ataupun sekedar keluar ruangan agar sedikit mengurangi kebosanannya. Oleh karena itu, untuk menciptakan suatu lingkungan belajar yang baru, SMP dan SMA Al-Izhar telah menerapkan sistem pembelajaran dengan cara kelas bergerak (moving class). Dengan cara ini diharapkan siswa akan lebih bersemangat dalam belajar karena seorang siswa akan berpindah ruangan kelas dengan cara mendatangi ruangan yang khusus untuk belajar pada mata pelajaran tertentu. Setiap guru mata pelajaran mempunyai ruangan tersendiri dan siswa yang akan mengikuti pelajarannya akan mendatangi ruangannya.
Penerapan moving class diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi siswa dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa di sekolah. Adanya aktivitas yang meningkat ini diharapkan akan merubah cara belajar siswa dari belajar pasif menjadi cara belajar aktif, sehingga dapat lebihmudah menguasai atau menyerap materi-materi yang diajarkan oleh guru di sekolah. Atau dengan kata lain dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi.Selain itu, faktor lain yang juga mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah motivasi belajar siswa.
Motivasi belajar siswa juga memiliki motivasi siswa dalam belajar memiliki berbagai macam tingkatan. Seorang siswa yang sekolah memiliki motivasi belajar yang tinggi akan rajin mengerjakan segala tugas yang dibebankan kepadanya. Siswa juga akan rajin belajar untuk mengulang semua materi pelajaran yang diberikannya, sehingga pada akhirnya akan mampu mengerjakan soal ujian yang berakibat pada perolehan prestasi yang tinggi pula. Seorang siswa yang memiliki motivasi yang rendah akan malas untuk belajar sehingga akan berpengaruh juga terhadap prestasi belajarnya. Lingkungan keluarga juga mempunyai hubungan yang erat, terutama yang berkaitan dengan upaya pemotivasian siswa dalam belajar. Keluarga merupakan lembaga pendidikan utama yang berada di luar sekolah yang memberikan andil utama dan mendasar di dalam pembentukan sikap, kepribadian dan kebiasaan.
mengerjakan soal-soal tersebut, maka prestasi belajarnya akan meningkat.Pada saat kegiatan belajar mengajar, gaya dan cara seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran berbeda satu dengan yang lainnya.Metode yang digunakan, kebiasaan yang kurang baik yang dilakukan, ataumateri yang diberikan oleh guru akan mempengaruhi daya tangkap siswadalam menyerap materi yang ada. Kurikulum yang terlalu padat denganmateri yang kurang relevan dengan tujuan pembelajaran, hanya akanmembuat bingung siswa, sehingga siswa menjadi kurang termotivasi untukbelajar.
menguasai mata pelajaran tertentu. Keadaan ini mungkin disebabkan faktor
tertentu seperti yang disebutkan di atas tadi, sehingga siswa tersebut kurang
atau tidak berhasil dalam pelajarannya.
Dari pembahasan di atas memberi gambaran bahwa tinggi-rendahnya
prestasi belajar pada proses pembelajaran itu sangat tergantung seberapa
besar masukan pribadi (personal inputs) dan masukan lingkungan
(environment inputs) terakomodasi dalam proses pembelajaran tersebut.
Oleh karena itu, hal yang sangat menarik untuk dilakukan dari faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar di atas adalah faktor moving class sebagai
input lingkungan dan faktor motivasi sebagai input personal. Yang menjadi
masalah, seberapa besar kedua faktor tersebut berpengaruh terhadap
prestasi belajar. Ini butuh penelitian yang yang komprehensif.